Bertanding di depan pendukungnya, Berto yang merupakan keturunan Haiti bertarung dengan semangat tinggi. Pukulan-pukulan cepatnya mampu menerobos pertahanan Zaveck.
Namun, pada ronde kelima, sebuah pukulan keras mendarat ke dekat pelipisnya. Akibatnya, Zaveck terhuyung dan jatuh ke kanvas.
Wasit pun menghentikan pertarungan tersebut.
”Saya naik ring dan membuat pernyataan. Saya bertarung dan menyatakan saya tidak akan pergi ke manapun,” ujar Berto menyikapi kemenangannya, seperti dilansir dari Eurosport, Rabu (7/9).
Sementara itu di tempat terpisah, Vakhtang ”Vic” Darchinyan dari Armenia berhasil mengkanvaskan musuhnya Evans Mbamba dari Afrika Selatan di kandang sendiri, yang berlokasi di kompleks olahraga Yerenven, Armenia.
Petinju Armenia yang lebih sering bermarkas di Australia tersebut mempertahankan gelarnya untuk keempat kali. Hal ini membuat Darchinyan memiliki rekor kemengan 37-3-1 dengan 27 kali kemenangan diperoleh dari hasil knockouts.
Posts
