Thursday, September 8, 2011

Pengadilan Delhi Di Guncangkan Bom

Di NEW DELHI.  Sebuah bom yang disimpan di sebuah kopor meledak di Pengadilan Tinggi New Delhi, kemarin, menewaskan 11 orang dan melukai 61 lainnya.

Sebagian besar korban adalah mereka yang sedang menunggu proses hukum.

Kopor bom diletakkan di dekat pintu masuk ruang tunggu yang dipenuhi sekitar 100 orang yang sedang menanti izin masuk ke kompleks pengadilan.

Ini merupakan serangan besar pertama di India sejak ledakan di Mumbai, 13 Juli lalu, yang menewaskan 26 orang. Sampai sekarang belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas ledakan itu.

Para penyidik mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki sebuah email yang berisi klaim tanggung jawab yang dikirim oleh Harkat-ul-Jihad al-Islami (HUJI), sebuah kelompok militan yang terkait dengan serangan-serangan bom sebelumnya di India.

Sebuah rekaman video amatir dari telepon genggam memperlihatkan suasana setelah ledakan. Orang-orang berteriak kesakitan dan korban bergelimpangan di lantai. Video itu disiarkan oleh televisi-televisi nasional.

”Lebih dari 100 orang sedang mengantre di ruang resepsi ketika bom meledak,” ujar Rahul Gupta, salah seorang korban selamat yang sedang menunggu kasusnya disidangkan hari itu.


Lawan Terorisme

Perdana Menteri Manmohan Singh menyatakan, India tidak takut dengan teroris. ”Ini adalah tindakan teroris pengecut. Ini merupakan perang panjang terhadap teroris.

Seluruh partai dan rakyat India harus bersatu melawan terorisme,” tegas Singh yang sedang mengadakan kunjungan kenegaraan di Dhaka, Bangladesh.

Email klaim yang sedang diselidiki itu menyebutkan, gedung-gedung pengadilan lain akan menjadi target bom selanjutnya jika pemerintah tidak mencabut hukuman mati terhadap seorang pria yang divonis karena dituding melakukan konspirasi dalam serangan militan terhadap parlemen India pada 2001.