Monday, September 12, 2011

Kemarau, Berkah Bagi Petani Tembakau Getasan

Di Getasan, Kemarau panjang menyebabkan sejumlah warga kekurangan air bersih. Namun pemandangan kebalikan justru dirasakan petani tembakau.

Kekurangan air ternyata membuat para petani tembakau di Kecamatan Getasan Kabupaten Seamarang menuai berkah. Hasil panen mereka tahun ini melimpah dibanding dengan hasil panen meraka tahun lalu.

“Tahun lalu, tanaman tembakau kami yang siap panen justru rusak karena diguyur hujan terus-menerus. Di musim kemarau kali ini, tembakau para petani tumbuh subur dengan kualitas daun yang cukup bagus,’’ ujar Sumingan (53) salah seorang petani di Desa Tajuk, Getasan.

Para petani tembakau di Desa Tajuk dan desa lain di wilayah Getasan saat menikmati hasil panen yang menggembirakan. Sebagian besar lahan mereka ditanami tembakau dan saatnya dipetik. Harga tembakau rajangan kini mencapai Rp 70.000 - 90.000 per kilogram.

“Cuaca saat ini mendukung. Panen kami bisa meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu. Selain itu kualitas tembakau dan harga juga cukup bagus,” katanya.

Para petani mengaku kemarau panjang kali ini bisa meraup hasil jutaan rupiah. Di depan rumah dan jalan-jalan desa setempat terlihat warga sedang menjemur tenbakau rajangan.

Dikatakan, para petani masih beruntung menanam tembakau jika dibanding dengan tanaman sayuran lain yang lebih banyak membutuhkan air. Mereka melakukan tanaman berselang antara sayuran dan tembakau.

Diminati
Menurut Sumingan, tembakau di lereng gunung seperti di desanya, kualitasnya cukup bagus dibanding tembakau sawah. Karenanya diminati perusahaan rokok besar serti Djarum atau Gudang Garam.

Terpisah, Camat Getasan Tri Martono mengaku ikut bergembira atas panen raya tembakau di Getasan ini. Dia berpesan kepada para petani untuk lebih tertib mengatur uangnya. Jangan lantas panen raya uang dibelanjakan untuk hal-hal yang kurang perlu.

“Tradisi petani tembakau biasanya kalau panen raya terus membelanjakan uangnya secara besar-besaran pula, misalnya membeli mobil. Namun begitu menginjak musim tanam, barang-barang itu dijual semua. Kami berpesan petani bisa mengatur uangnya dengan baik sebab panen raya tahun depan tidak bisa diprediksikan lagi karena cuaca,” katanya.