Saturday, September 24, 2011

Temabakan Roket Pasukan NTC Serbu Sirte

Didukung jet-jet tempur NATO, pasukan pemerintah transisi (NTC) Libia kemarin menyerbu Sirte, kubu pertahanan Muammar Gaddafi.

Namun, upaya mereka untuk merebut kota itu terhalang oleh serangan para penembak jitu yang bersembunyi di atap-atap gedung.

Asap hitam mengepul di berbagai penjuru kota itu. Pasukan NTC yang berhasil memasuki kota berkumpul Lapangan Zafran yang berjarak sekitar 1 km dari pusat kota. Bunyi tembakan terdengar bersautan ketika iring-iringan tank dan kendaraan tempur NTC bergerak menuju lapangan. Mereka juga merangsek dari arah selatan.

“Pasukan Gaddafi punya banyak penembak jitu yang bersembunyi di atas gedung-gedung dan masjid. Mereka memanfaatkan rumah-rumah dan gedung-gedung publik,” ujar El-Tohamy Abuzein, salah seorang tentara NTC di Lapangan Zafran.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berperan penting dalam perjuangan rakyat Libia untuk menggulingkan Gaddafi dalam enam bulan terakhir, tidak bersedia berkomentar mengenai perkembangan terbaru di Sirte pada Sabtu kemarin.

Yang jelas, jet-jet tempurnya menggempur sejumlah target pada Jumat (23/9), termasuk sebuah depo amunisi dan senjata antipesawat.

Kepulan awan hitam yang sangat tebal di atas kota itu menunjukkan adanya gempuran terhadap sebuah gudang amunisi. Di pintu gerbang barat, pasukan prodemokrasi menembakkan artileri yang disusul oleh tembakan balasan dari dalam kota.

Berhati-hati

Beberapa waktu lalu, pasukan NTC juga pernah masuk namun kembali mundur dari Sirte dan Bani Walid setelah mendapat serangan balas dari pasukan loyalis Gaddafi.

Meski dalam beberapa hari terakhir pasukan pemerintahan sementara menancapkan cengkeramannya di beberapa kota oasis di wilayah selatan yang berdekatan dengan kubu Gaddafi, kemajuan tersebut seolah pupus karena mereka gagal menduduki Sirte dan Bani Walid.

Para komandan pasukan NTC menyatakan, gerak maju mereka ke Sirte terkendala oleh banyaknya warga sipil yang masih berada di sana sehingga mereka harus ekstra hati-hati melakukan serbuan dan gempuran. Seorang juru bicara Gaddafi menuding NATO membunuh ratusan warga sipil setelah melakukan serangan udara di kota itu.

Keberhasilan merebut Sirte akan menjadi prestasi yang luar biasa bagi NTC yang saat ini sedang membangun kredibilitas dan berusaha menangkap atau membunuh Gaddafi yang diyakini masih berada di dalam wilayah Libia.

Kamis lalu, pihak NTC mengklaim telah menguasai Sabha secara penuh. Salah satu kubu pertahanan Gaddafi itu terletak sekitar 800 km sebelah selatan Tripoli. Kota-kota lain seperti Jufra, Sokna, Waddan, Houn juga berhasil direbut.