Saturday, September 10, 2011

Stok Beras Jateng Cukup sampai Januari 2012

Di Semarang -Jawa Tengah, Stok beras dijamin cukup oleh Pemerintah Provinsi Jateng hingga Januari 2012. Saat ini, stok beras untuk  konsumsi masyarakat telah mencapai dua juta ton lebih.

“Stok beras di tingkat pedagang, penggilingan, konsumen, dan rumah tangga petani aman hingga Januari 2012,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Jateng, Gayatri Indah Cahyani, kemarin.

Menurut Gayatri, Jateng tahun ini diprediksi masih akan surplus beras. Dari realisasi produksi beras tahun 2010 lalu yang mencapai 2,9 juta ton, tahun 2011 diproyeksikan dapat menghasilkan tiga juta ton beras.

Jumlah tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Jateng yaitu 83,93 kilogram per kapita per tahun.

“Harga beras pun saat ini cenderung stabil berkisar Rp 7.500 per kilogram. Kalau pun ada kenaikan harga, masih dalam batas kewajaran,” paparnya.

Sementara itu, Bulog Jateng belum dapat maksimal menyerap beras untuk persediaan raskin tahun ini. Stok beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Bulog Jateng sampai 7 September adalah 313.139,19 ton setara beras.

Bulog Jateng baru dapat menyerap 54,94 persen dari prognosa hingga akhir tahun 2011 yaitu 570.000 ton.

Rata-rata jumlah beras yang terserap setiap hari adalah 1.200 ton, lebih rendah bila dibandingkan bulan Agustus yang mencapai 1.700 ton per hari.

Data Persediaan
Data persediaan operasional di enam sub divre, yakni Semarang, Pati, Surakarta, Banyumas, Kedu, dan Pekalongan menyebutkan pengadaan beras yang terealisasi mencapai 145.903,68 ton.

Di Semarang terealisasi sebanyak 11.137,64 ton, Pati 15.299,25 ton, Surakarta 22.005,26 ton, Banyumas 32.597,06 ton, Kedu 22.283,49 ton, dan Pekalongan 42.581 ton.

Jumlah gabah yang terserap di Semarang sebanyak 71.565 ton, Pati 25.796 ton, Surakarta 31.884 ton, Banyumas 43.416 ton, Kedu 21.312 ton, dan Pekalongan 69.390 ton. Total realisasi gabah yang dimiliki Bulog Divre IV Jateng sampai dengan 7 September 2011 adalah 263.363 ton.

Realisasi gabah dan beras yang terserap di beberapa daerah belum dapat memenuhi nilai kontrak perjanjian antara Bulog dan pemasok.

Tercatat nilai kontrak gabah untuk Pati 25.856 ton, Banyumas 43.653 ton, dan Pekalongan 70.080 ton. Total nilai kontrak pengadaan gabah adalah 264.545 ton.

Sedang untuk kontrak beras di wilayah Semarang senilai 11.448,45 ton, Pati 15.898,16 ton, Surakarta 22.948,5 ton, Banyumas 33.736,77 ton, Kedu 22.796,81 ton, dan Pekalongan 43.703,55 ton.

Total nilai kontrak penyerapan beras adalah 150.532,23 ton.