Tuesday, September 13, 2011

Miss Universe 2011 Menolak Operasi Plastik

Leila Lopes (25) yang baru saja dinobatkan sebagai Miss Universe 2011 berharap, kemenangannya dapat membantu Angola melepaskan diri dari sejarah kelam sebagai negara miskin yang sering dilanda konflik. Perempuan kulit hitam itu juga bertekad mencegah penularan HIV di seluruh dunia.

”Sebagai Miss Angola, saya banyak membantu bangsa saya. Saya bekerja sama dengan berbagai lembaga sosial untuk membantu anak-anak miskin, memerangi HIV, dan membantu memenuhi semua yang dibutuhkan negara saya. Kini setelah menjadi Miss Universe, saya berharap bisa berbuat lebih banyak lagi untuk Angola dan dunia,” ungkap Lopes di Sao Paulo, Brasil, Selasa pagi kemarin.

Ajang penobatan gelar Miss Universe ke-60 tersebut diselenggarakan di Credicard Hall, Sao Paulo, pada Senin malam waktu setempat dan diikuti oleh 88 kontestan. Lopes merebut gelar Miss Universe yang tahun lalu dipegang oleh Ximena Navarrete dari Meksiko.

Lopes adalah salah seorang dari segelintir perempuan kulit hitam yang berhasil merebut gelar Miss Universe. Mpule Kwelagobe dari Botswana adalah wanita kulit hitam pertama asal Afrika yang memenangi ajang Miss Universe. Dia meraih gelar itu pada 1999. Sementara Janelle Commissiong dari Trinidad dan Tobago adalah wanita pertama keturunan Afrika yang dinobatkan sebagai Miss Universe pada 1977.

Ketika ditanya soal rasisme, Lopes menjawab: “Orang-orang rasis sebenarnya perlu bantuan. Sudah tidak zamannya lagi di abad ke-21 ini untuk bersikap rasis.”

Berbicara mengenai masalah kecantikan, Lopes mengaku tidak pernah melakukan operasi komestik apapun. Dia malah memberikan tiga tips untuk menjadi cantik, yakni perbanyak tidur, selalu menggunakan krim sun block meski matahari tidak bersinar terik, dan minum banyak air putih. Dia mengaku, senyumannya merupakan senjata terampuh untuk memenangi ajang Miss Universe.

Terkesima

Lopes membuat para dewan juri terkesima ketika ditanya mengenai ciri fisik apa yang ingin dia ubah jika dia mampu melakukannya. “Puji Tuhan, saya sangat puas dengan cara Tuhan menciptakan diri saya, sehingga saya tidak akan melakukan perubahan fisik apapun pada tubuh saya,” ujarnya lantang.

“Saya merasa sebagai seorang perempuan yang dikaruniai kecantikan dari dalam. Saya mendapatkan banyak prinsip hidup yang luar biasa dari keluarga saya dan saya akan menjalankan prinsip-prinsip tersebut sepanjang hidup saya.”

Gelar runner-up pertama Miss Universe direbut oleh Olesia Stefanko dari Ukraina sementara runner-up kedua diraih Priscila Machado dari Brasil. Posisi ketiga dan keempat berturut-turut diduduki oleh Miss Philippines dan Miss China.

Kontestan dari Indonesia, Nadine Alexandra Dewi Ames (20) tidak lolos ke babak semifinal atau 16 besar. Kendati demikian, selama mengikuti karantina, dia memberikan kesan positif bagi dewan juri dan para kontestan lainnya. Dia memperkenalkan budaya Indonesia melalui wayang golek. Busana nasional bertema “The Beauty of Wayang Golek” berhasil masuk nominasi The Best National Costume Miss Universe 2011.

Para kontestan berada di Sao Paulo selama tiga pekan terakhir. Mereka belajar menari samba, mengunjungi anak-anak miskin, bahkan belajar menendang bola di hadapan kamera karena ajang Miss Universe baru kali pertama digelar di Brasil.

Lopes juga berhasil mencuri perhatian masyarakat dan audiens Brasil dengan caranya berbicara. Dia sesekali berbicara dalam bahasa Portugis. Seperti Brasil, Angola adalah negara bekas jajahan Portugis sehingga bahasa Portugis tidak asing di kedua negara tersebut.

“Lopes pandai menguasai audiens sehingga kami semua mendukungnya. Dewan juri sepertinya mengerti apa yang kami semua rasakan. Busana yang dikenakannya juga bagus dan dia tahu pasti apa yang harus dikatakan ketika disodori pertanyaan oleh dewan juri,” ungkap Natalie Bursztyn, warga Brasil yang ikut menyaksikan ajang penobatan Miss Universe di Credicard Hall, Sao Paulo.