Wednesday, September 21, 2011

Lotus-Renault Lebih Percaya Diri

Menghadapi GP Singapura akhir pekan ini, Lotus-Renault lebih percaya diri. Pasalnya, mereka akan tampil dengan mobil yang lebih kompetitif.

Maklum, mereka akan melakukan up grade besar-besaran di balapan malam tersebut.

Sejatinya, Lotus-Renault akan melakukan upgrade dalam balapan di Italia, dua pekan silam. Namun, karena alasan produksi, mereka baru mengeksekusi rencana ini dalam Grand Prix Singapura yang berlangsung di Marina Bay Street Circuit.

”Kami tidak membawa paket upgrade penuh di GP Italia lantaran alasan produksi. Artinya, up grade besar-besaran akan dilakukan di Singapura,” kata Tim Principal Lotus-Renault, Eric Boullier dikutip Autosport, Rabu (21/9).

”Up grade mobil juga mengubah cara kami menyiapkan mobil, sehingga settingan mobil memiliki nilai, bahkan lebih. Saya tidak tahu berapa banyak kelayakannya, tapi mungkin dua detik lebih baik,” imbuhnya.

Musim ini Lotus-Renault memang belum menuai hasil memuaskan. Namun, Boullier mengaku tetap puas atas pencapaian timnya. Bahkan, dalam dua seri yang telah digelar di GP Belgia dan Italia, Lotus-Renault berhasil menembus waktu 10 besar terbaik. Itu membuat Boullier tetap yakin timnya bisa tampil konsisten hingga akhir musim ini.

”Upgrade ini sangat bagus untuk menjaga kontak dengan tim di depan kami, terutama Mercedes GP. Sekarang, kami harus merebut kesempatan kami,” tegas Boullier.

Ban Soft

Supplier ban resmi F1, Pirelli, memastikan akan memberikan ban soft dan super soft saat balapan di GP Singapura akhir pekan ini. Menurut Direktur Teknis Pirelli, Paul Hembery, kedua ban jenis ini menyajikan tantangan tersendiri bagi para pembalap yang akan bertarung di sirkuit jalanan.

Banyaknya tikungan dalam sirkuit ini menuntut pembalap untuk pintar-pintar mengelola ban. Hembery menilai, tidak mudah bagi setiap tim menaklukkan Marina Bay Street Circuit untuk mencari setelan ban dan mobil yang tepat. Mengingat temperatur panas sirkuit tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para kontestan.

”Sangat sulit bagi tim untuk sampai pada settingan terbaik dan Anda sering melihat beberapa solusi berbeda. Ban kami harus bekerja sama secara efektif dalam berbagai macam parameter. Ini salah satu tantangan terbesar bagi kami selama satu musim ini,” tuturnya.