Wednesday, September 21, 2011

Warga Unjuk Dukungan untuk Upaya Abbas

Saat Mahmud Abbas mengupayakan pengakuan PBB atas negara Palestina merdeka, ribuan warga yang melambai-lambaikan bendera Palestina berpawai di kota-kota seantero Tepi Barat, kemarin. Mereka ingin menunjukkan dukungan bagi upaya presiden mereka.

Pawai-pawai tersebut diorganisasi dengan hati-hati. Para pegawai negeri dan pelajar diliburkan untuk berpartisipasi, dan suasananya tampak tenang. Selain itu, jajak pendapat baru menunjukkan mayoritas besar warga Palestina mendukung upaya Presiden Abbas mencari pengakuan PBB atas sebuah negara di Tepi Barat, Gaza, dan Jerusalem Timur — wilayah-wilayah yang direbut Israel dalam Perang Timur Tengah tahun 1967.

Pawai-pawai itu digelar jauh dari lokasi yang mungkin menimbulkan bentrok dengan tentara Israel, kecuali di Kota Hebron. Pasalnya, di kota itu ratusan pemukim Yahudi tinggal di sebuah daerah kantung yang dijaga ketat. Sejumlah anak Palestina di Hebron sempat melempar batu ke arah tentara Israel, dan serdadu Negara Yahudi itu membalasnya dengan gas pemedih mata, namun tidak ada yang terluka.

Abbas telah menyerukan pawai-pawai damai untuk mendukung berdirinya negara Palestina, dan para pejabat keamanan Israel mengesampingkan kerusuhan yang lebih luas, meski tetap menyiagakan pasukan bagi kemungkinan terjadinya masalah.

Teriakkan Slogan

Di Kota Ramallah, markas pemerintah Abbas, para pemuda melambai-lambakan bendera Palestian di sebuah alun-alun dan meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan berdirinya negara Palestina merdeka.

Saat orang-orang yang berpartisipasi makin banyak, mereka mengatakan pawai tersebut mengirimkan pesan penting. ‘’Kami ingin hidup bermartabat,’’ kata Atallah Wahbeh, penjaga toko berusia 60 tahun. Menurutnya, PBB perlu mengakui negara Palestina, meski banyak tantangan, seperti pengurangan bantuan Amerika.

Puluhan ribu warga Palestina turun ke jalan-jalan di Kota Nablus, Tepi Barat, untuk mendukung Abbas. Bersama kelompok Yahudi ultra-Ortodoks yang menentang keberadaan Israel, para aktivis berdoa di makam Yusuf di dekatnya dan mengibarkan bendera Palestina. Makam tersebut merupakan tempat suci bagi kaum Yahudi dan Muslim.

Abbas akan berpidato di Majelis Umum PBB pada Jumat waktu setempat dan minta keanggotaan penuh PBB. Lantaran perundingan damai macet selama tiga tahun terakhir, pihak Palestina yakin dukungan kuat internasional akan memperbaiki posisi mereka dalam negosiasi-negoasiasi mendatang.

Israel dan Amerika Serikat menentang keras upaya pengakuan itu, dengan menyatakan perdamaian hanya bisa dicapai lewat negosiasi.

Abbas menyatakan negosiasi dengan Israel masih menjadi pilihan, namun dia hanya akan melanjutkan perundingan jika Israel menyetujui perbatasan sebelum 1967 sebagi poin awal dan menghentikan seluruh pembangunan permukiman. PM Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perundingan harus dimulai tanpa syarat.