Tuesday, September 13, 2011

Djokovic Tak Percaya Juara

FLUSHING MEADOWS

Akhirnya perhelatan AS Terbuka tahun ini menghasilkan Novak Djokovic sebagai juara tunggal putra.

Berhasil mengalahkan Rafael Nadal di final, Djokovic pun merasa tidak percaya atas apa yang telah dilaluinya.

The Djoker berhasil mengalahkan Nadal dalam pertarungan empat set, dengan skor 6-2, 6-4, 6-7, dan 6-1. Djokovic sendiri nampaknya tidak percaya bisa mengalahkan Nadal, sosok yang telah mengalahkannya di final US Open tahun lalu.

”Ini terdengar seperti tidak nyata. Ini adalah perasaan luar biasa,” ujar Djokovic mengenai kemenangan yang diraihnya.

Kemenangan ini membuat petenis asal Serbia ini berhasil merengkuh gelar grand slam ketiganya. Sebelumnya petenis peringkat satu dunia ini berhasil menggondol Australia Open dan Wimbledon.

”Saya memiliki tahun yang menakjubkan dan itu masih terus berjalan. Setiap kali melawan Rafa, itu adalah tantangan besar. Saya ingin kembali memberi dia selamat pada turnamen hebat lain dan saya berharap kami memiliki banyak pertandingan sulit lain di tahun-tahun mendatang,” katanya.

Novak Djokovic kini baru berusia 24 tahun, usia yang masih muda dalam dunia tenis. Sejauh ini petenis yang dikenal dengan rasa humor di luar lapangan itu telah merengkuh tujuh gelar grand slam dan nampaknya jumlah itu masih akan terus bertambah tiap tahunnya.

Nadal Kecewa

Sementara itu, kekecewaan besar dialami oleh Rafael Nadal karena kekalahannya itu. Walau begitu, Nadal tetap tegar dan memuji Djokovic yang dianggapnya melakukan hal yang sulit untuk dipercaya.

Pertarungan Nadal dengan Djokovic berlangsung selama empat set dengan skor skor 6-2, 6-4, 6-7, dan 6-1 untuk kemenangan The Djoker. Petenis Spanyol ini mengaku takjub atas performa dan aksi Djokovic yang tak kenal lelah di lapangan.

”Jelas saya kecewa sekarang, tetapi pria ini (Djokovic) melakukan hal-hal yang tidak dapat dipercaya,” tutur Nadal .

Nadal sendiri sebenarnya cukup memberikan perlawanan bagi Djokovic. Namun ketenangan Djokovic dalam mengontrol tempo dan membalikan keadaan membuat petenis berusia 25 tahun itu bertekuk lutut.

”Saya melakukan yang terbaik di setiap momen. Pertandingan seperti ini sangatlah sulit, ini membawa tubuhmu pada batas (ketahanan) akhir. Saya mencoba bermain dengan segila mungkin tetapi dia selalu membuat pengembalian fantastis. Itulah tenis,” ungkapnya.

Petenis peringkat dua dunia ini memang takjub dengan performa Djokovic, pasalnya sang lawan bermain di final dengan tenaga yang sudah terkuras setelah meladeni Roger Federer di semifinal.

Meski begitu, dengan umur yang masih 25 tahun, masih banyak waktu bagi Nadal untuk membalas kekalahannya dan menambah pundit-pundi gelarnya.