Pengembangan motor Ducati menemui jalan buntu. Desmosedici GP11.1 yang diharapkan mampu meningkatkan performa ternyata mentok.
Desmosedici GP11.1 kali pertama muncul pada Juni lalu dalam balapan di Belanda. Saat itu Valentino Rossi yang mencoba motor tersebut gagal naik podium di Assen. Dalam balapan-balapan berikutnya Rossi dan Nicky Hayden juga tak pernah benar-benar bisa bersaing dengan pembalap Honda, Casey Stoner, atau Jorge Lorenzo (jagoan Yamaha).
”Motor ini sudah berada di puncak potensinya. Kami harus membuat perubahan besar karena masih tertinggal jauh,” kata Nicky Hayden.
Desmosedici GP11.1 memiliki beberapa pembaruan dibanding GP11. Di antaranya sistem seamless shift gearbox, suspensi belakang, lengan ayun, dan merupakan hasil modifikasi dari motor 1.000cc yang akan mulai digunakan musim 2012.
Sayang, seluruh perubahan itu tak membuat Ducati mampu menjadi pesaing di papan atas. Pabrikan Italia ini kalah jauh dari Honda dan Yamaha.
Bantu Lorenzo
Sementara itu, kubu Yamaha siap menerapkan team order untuk membantu Jorge Lorenzo. Rider asal Spanyol ini tertingal 44 poin dari Casey Stoner yang memimpin klasemen.
Dengan empat seri tersisa, Lorenzo harus secapatnya memangkas jarak ketinggalan. Ini jelas tak mudah karena pembalap Repsol Honda itu telah meraih delapan kemenangan dalam 14 seri.
”Kami masih berpeluang berburu gelar juara dunia,'' tutur Lin Jarvis, managing director Yamaha Motor Racing.
Jarvis memberi isyarat untuk tak menutup kemungkinan meminta Ben Spies membantu Lorenzo mempertahankan titel juara dunia.
”Ben dan Jorge tidak sedang bersaing satu sama lain di papan klasemen, dan harmoni di antara keduanya bisa jadi keuntungan,” paparnya.
Menurut Jarvis, yang terpenting adalah tim menang. Dia mengakui dibutuhkan kerja keras untuk meredam kehebatan Honda melalui trio Stoner, Dani Pedrosa, dan Andrea Dovizioso.