KENDAL - JAWATENGAH.
Tawur antarwarga dua desa terjadi di Kecamatan Ringinarum, Kendal, Sabtu 10 September 2011 sekitar pukul 13.00. Akibatnya, dua orang tewas, tiga luka-luka, satu di antaranya kritis.
Korban tewas yakni Suhardi (30) dan Hariyanto (30). Korban kritis bernama Rohmat (30). Adapun dua orang yang terluka dan kini dirawat di RSI Kendal adalah Andik Setiawan (16) dan Agus Setiawan (28).
Kelima korban merupakan warga Desa/Kecamatan Ringinarum.
Belasan pelaku yang diduga warga Desa Ngerjo, Kecamatan Ringinarum, kabur usai kejadian. Mereka masih diburu polisi.
Informasi menyebutkan, peristiwa itu bermula dari pemukulan yang dilakukan Alex, warga Desa Ringinarum, terhadap seorang pemuda warga Ngerjo. Alex memukul pemuda yang belum diketahui namanya itu lantaran tak terima ibunya dimaki.
Hal itu bermula ketika pemuda tersebut ugal-ugalan saat mengendarai sepeda motor. Saat dinasihati supaya pelan-pelan, dia bukannya menurut, justru memaki wanita itu. Alex yang mengetahui hal itu kemudian memukulnya.
Pemuda Ngerjo itu kemudian mengadu kepada rekan-rekannya. Tak berselang lama, belasan pemuda Desa Ngerjo mendatangi Desa Ringinarum. ”Mereka mencari Alex, tetapi tidak menemukannya. Kemudian mereka bertanya dengan nada keras kepada kami yang sedang nongkrong,” kata salah satu korban, Andik Setiawan, saat ditemui di RSI Kendal.
Ketika ditegur supaya bertanya baik-baik, belasan pemuda itu malah naik pitam. Mereka juga menginjak-injak tanaman tembakau milik Suhardi. Suhardi yang mengetahui hal itu tidak terima. Dia mendekati pemuda dari desa tetangga itu dan memukul salah satu di antaranya.
Perkelahian pun tak terelakkan. Salah satu pemuda Desa Ngerjo mengeluarkan pisau dan menyerang Andik serta keempat rekannya secara membabi buta.
Akibatnya, kelima orang itu mengalami luka tusuk pada perut dan beberapa bagian tubuh lainnya. Menurut Andik, salah satu pelaku membawa pistol. Namun, dia tidak tahu apakah pistol itu digunakan untuk menyerang. ”Kejadiannya cepat sekali. Kami berlima jatuh karena terkena tusukan,” kata Andik yang tertusuk pada punggung kanan.
Melarikan Diri
Setelah menyerang para korban, para pelaku melarikan diri. Warga yang mengetahui kejadian itu segera memberikan pertolongan dan melarikan kelima korban ke RSI Kendal. Namun, Suhardi dan Hariyanto tak tertolong. Keduanya meninggal dalam perjalanan.
Korban lain, Agus Setiawan, mengaku mengenal dua pelaku bernama Fery dan Mahfud. ”Saya melihat Fery membawa pisau. Dia yang pertama kali menusuk saya. Setelah itu menyerang empat teman saya,” kata Agus.
Hingga semalam situasi di kedua desa itu masih mencekam. Puluhan polisi berjaga-jaga untuk mengantisipasi tawuran susulan. Sementara itu, kedua korban tewas disemayamkan di rumah duka. Rohmat yang kritis karena luka tusuk pada dadanya tembus paru-paru, dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang.
Kapolres Kendal AKBP Agus Suryo Nugroho mengatakan, polisi bersama aparat TNI serta pemerintah daerah telah mengamankan lokasi. Mengenai kabar yang menyebutkan ada pelaku yang membawa senjata api, kapolres menyanggahnya.
”Tidak ada yang membawa senjata api. Dua korban tewas akibat luka tusuk,” ujarnya.
Korban tewas yakni Suhardi (30) dan Hariyanto (30). Korban kritis bernama Rohmat (30). Adapun dua orang yang terluka dan kini dirawat di RSI Kendal adalah Andik Setiawan (16) dan Agus Setiawan (28).
Kelima korban merupakan warga Desa/Kecamatan Ringinarum.
Belasan pelaku yang diduga warga Desa Ngerjo, Kecamatan Ringinarum, kabur usai kejadian. Mereka masih diburu polisi.
Informasi menyebutkan, peristiwa itu bermula dari pemukulan yang dilakukan Alex, warga Desa Ringinarum, terhadap seorang pemuda warga Ngerjo. Alex memukul pemuda yang belum diketahui namanya itu lantaran tak terima ibunya dimaki.
Hal itu bermula ketika pemuda tersebut ugal-ugalan saat mengendarai sepeda motor. Saat dinasihati supaya pelan-pelan, dia bukannya menurut, justru memaki wanita itu. Alex yang mengetahui hal itu kemudian memukulnya.
Pemuda Ngerjo itu kemudian mengadu kepada rekan-rekannya. Tak berselang lama, belasan pemuda Desa Ngerjo mendatangi Desa Ringinarum. ”Mereka mencari Alex, tetapi tidak menemukannya. Kemudian mereka bertanya dengan nada keras kepada kami yang sedang nongkrong,” kata salah satu korban, Andik Setiawan, saat ditemui di RSI Kendal.
Ketika ditegur supaya bertanya baik-baik, belasan pemuda itu malah naik pitam. Mereka juga menginjak-injak tanaman tembakau milik Suhardi. Suhardi yang mengetahui hal itu tidak terima. Dia mendekati pemuda dari desa tetangga itu dan memukul salah satu di antaranya.
Perkelahian pun tak terelakkan. Salah satu pemuda Desa Ngerjo mengeluarkan pisau dan menyerang Andik serta keempat rekannya secara membabi buta.
Akibatnya, kelima orang itu mengalami luka tusuk pada perut dan beberapa bagian tubuh lainnya. Menurut Andik, salah satu pelaku membawa pistol. Namun, dia tidak tahu apakah pistol itu digunakan untuk menyerang. ”Kejadiannya cepat sekali. Kami berlima jatuh karena terkena tusukan,” kata Andik yang tertusuk pada punggung kanan.
Melarikan Diri
Setelah menyerang para korban, para pelaku melarikan diri. Warga yang mengetahui kejadian itu segera memberikan pertolongan dan melarikan kelima korban ke RSI Kendal. Namun, Suhardi dan Hariyanto tak tertolong. Keduanya meninggal dalam perjalanan.
Korban lain, Agus Setiawan, mengaku mengenal dua pelaku bernama Fery dan Mahfud. ”Saya melihat Fery membawa pisau. Dia yang pertama kali menusuk saya. Setelah itu menyerang empat teman saya,” kata Agus.
Hingga semalam situasi di kedua desa itu masih mencekam. Puluhan polisi berjaga-jaga untuk mengantisipasi tawuran susulan. Sementara itu, kedua korban tewas disemayamkan di rumah duka. Rohmat yang kritis karena luka tusuk pada dadanya tembus paru-paru, dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang.
Kapolres Kendal AKBP Agus Suryo Nugroho mengatakan, polisi bersama aparat TNI serta pemerintah daerah telah mengamankan lokasi. Mengenai kabar yang menyebutkan ada pelaku yang membawa senjata api, kapolres menyanggahnya.
”Tidak ada yang membawa senjata api. Dua korban tewas akibat luka tusuk,” ujarnya.