Lonceng Gracefull Melody : Graceful Handbell Music Choir konser musik lonceng di Toko Buku Gramedia, baru-baru ini. |
[Semarang]. Lonceng yang terdengar layaknya suara indah gemerincing tampak melodis, diawali dari sayup-sayup hingga terdengar beberapa not, dan kemudian membentuk jadi sebuah kawanan musik yang indah nan megah. Tanpa instrumen band, hanya beberapa buah loncengyang dimainkan.
Para pemainnya menggerakkan kedua tangannya sambil bergantian mengganti handbell (lonceng tangan) yang berarti bergantinya sebuah notasi. Baru-baru ini sangat sering muncul kelompok Graceful Handbell Choir itu tampil di Toko Buku Gramedia. Serentak tepuk tangan para penonton mengapresiasi permainan mereka. Bagi sebagian orang, lonceng hanyalah alat bunyi, namun kelompok Graceful Handbell Choir yang berdiri sejak Tahun 2008 ini menjadikannya menjadi musik yang indah.
“Dasar dari memainkan musik ada pada handbell yang memiliki akurasi nada secara presisi. Saat seseorang telah menguasai salah satu not handbell akan mampu mengembangkan dirinya memainkan instrumen musik lainnya,” Begitulah ucapan penggagas Graceful Handbell Choir, Henry Susanto Pranoto.
Alat musik itu mulanya banyak digunakan di banyak negara, terutama di Eropa sebagai media pendidikan yang efektif dan efisien membaca not balok. Dikarenakan dimainkan secara kelompok, ada rasa kebersamaan yang patut dibangun. “Dalam kelompok musik ini diajarkan untuk bekerja sama, bagaimana menyelaraskan handbell dari masing-masing not yang dipegang,” papar dosen Fakultas Seni Pertunjukan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga itu.
Parameter musik yang dimainkan berdasarkan pada jumlah oktaf. Dalam penampilannya, biasanya memainkan sampai 3,5 oktaf dengan asumsi 1 oktaf berjumlah 12 not. “Dalam 3,5 oktaf terdapat 39 buah handbell yang dimainkan. Masing-masing pemain akan membunyikan tiap not secara bergantian. Dalam sebuah oktaf besar akan mencapai ratusan handbell,” terangnya.
Para peminat alat musik ini pun beragam. Mulai dari tingkat pelajar, mahasiswa, hingga karyawan yang kerap berkumpul dan latihan di Graceful Melody Music School, Jalan MT Haryono 495. Untuk kali pertama memainkannya diperlukan beberapa teknik yang harus dipelajari.
“Dulu saya mencoba satu dua not untuk membuka kepekaan suara notasi. Saat bisa menyelaraskan kedua tangan dengan pemain yang lain terdengar suara gemerincing yang membuat ingin memainkannya lagi,” ujar Christy Rahma Septiani, pemain handbell sekaligus penyanyi.
Berbicara mengenai sebuah penampilan, saat tangan menggerakkan lonceng ini terlihat seperti sebuah tarian dengan membawa alunan musik indah. Perpaduan penampilan dan teknik tersebut menunjang absennya instrumen musik lain. Adapun beberapa macam teknik di antaranya empat lonceng di tangan yang terlihat seperti mengetuk pintu, shelly (empat lonceng), dan triple shelly (enam lonceng sekaligus). Teknik tersebut dipelajari dengan tingkat kesulitan tinggi.
Pemain handbell lainnya, Michelle, Poppy, Ledya, Andre, dan Sony saat tampil begitu cekatan mengikuti tempo lagu “Carol of the Bells” dan “What Child is This?”. Seperti halnya alat musik angklung yang dimainkan secara individu setiap not. Cara memegang dan mengayunkan di bagian pergelangan tangan itu begitu luwes. Adapun notasi yang dimainkan diatur melalui gerakan dari lengan yang diayunkan. Dalam sebuah line up besar, akan membutuhkan Choirchimes yakni tabung resonansi dan kelaper chimes. Seperti halnya sebuah orkestra, masing-masing handbell memiliki peran dalam kesatuan bunyi. Ada teknik lainnya yakni lonceng dimasukkan ke dalam air yang akan menghasilkan suara mendengung secara khas.
Meski anggotanya masih dihitung jari, apresiasi yang telah diraih patut dipuji. Sebagai komunitas pertama di kota Lunpia, Gracefull Handbell Choir telah tampil di berbagai helatan mulai dari acara kampus, gereja hingga di acara ‘’Dahsyat’’ di stasiun televisi RCTI. Dalam dekat ini, Henry bersama kelompoknya akan menggelar konser tunggal Gracefull Handbell Choir yang akan berkolaborasi dengan gamelan, kulintang dan paduan suara.
“Nantinya menjadi kali pertama di dunia konser musik handbell mengolaborasikan dengan alat musik tradisional Indonesia,” *(kata Henry).